Sambil kuliah jadi pengajar les privat? Kenapa tidak? Yang penting halal dan bermanfaat. Ilmu kita pun dapat lebih terasah karena sering digunakan (diajarkan). Tak sedikit para lulusan S-1 Bahkan S-2 masih mengandalkan profesi ini sebagai “side job” yang cukup menjanjikan.
Mungkin tidaklah sulit bagi Anda yang memiliki “bakat” terpendam untuk mengajar. Maksudnya bukan bakat=bakating ku butuh ( 😛 heheh sunda mode ON). Memang motif ekonomi seperti ini juga bisa menjadi motivasi tersendiri bagi para pengajar les privat yang ingin berhasil di dunia “perprivatan” (istilah yg aneh). Satu hal penting yang harus dilakukan oleh Anda yang berminat untuk terjun ke dunia ini, yaitu “Berani memulai”. “Bisa gak ya?? Wah takut gak bisa neranginnya.. Gimana kalau anaknya bandel? Hah.. rese deh!! Mungkin itu yang selalu muncul di benak Anda. Lupakan itu semua, tidurlah lebih lelap, jauh lebih dalam dari sebelumnya! (wah salah acara nih, sorry Mas Romy!). Ingat, selalu ada “yang pertama” untuk aktivitas yang kita lakukan. Keberanian untuk mencoba dapat mengantarkan kita menuju kesuksesan. Minimal, kita berhasil melakukan. Dengan semakin banyak melakukan suatu pekerjaan, maka kita akan lebih menguasai pekerjaan tersebut.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengajaran les privat:
- Perencanaan
Planning is everything! Rencanakanlah materi pengajaran yang akan diberikan dan kuasailah setiap materi tersebut dengan baik. Kalau perlu hubungi siswa terlebih dahulu untuk membicarakan materi pengajaran yang akan dipelajari di pertemuan selanjutnya. Persiapkan soal-soal yang diperlukan untuk menguji penguasaan siswa terhadap pengajaran yang diberikan.
- Pelaksanaan
Jangan lupa jadual mengajar! Hindarilah datang terlambat saat mengajar karena kebiasaan terlambat memberikan citra buruk di hadapan siswa dan orang tuanya. Selain itu, guru adalah “teladan” bukan “telatan”, nanti muridnya ikut-ikutan jadi “murid telatan”, wah apa kata dunia?? :)) Mulailah dengan berdoa, karena doa adalah senjata orang-orang yang beriman, betul apa benar?? Buatlah suasana cair dengan siswa, serius tapi santai, santai tapi serius. Selingi pengajaran dengan humor (tapi jangan lama-lama, nanti dikira pelawak, hihi :)) ). Prioritaskan pengajaran terhadap materi-materi yang belum dipahami siswa, sehingga pengajaran bersifat fleksible, tidak harus selalu terpaku pada kurikulum sekolah, tapi juga tidak terlalu melenceng dari kurikulum tersebut. Jika ada pekerjaan sekolah, sebaiknya dibahas bersama-sama, tidak dikerjakan sendiri oleh pengajar. Tujuannya supaya siswa dapat belajar memecahkan soal-soal yang ditugaskan oleh gurunya di sekolah. Berikan kesempatan siswa untuk bertanya. Jika siswa tidak juga bertanya, maka berilah ia pertanyaan untuk menguji sejauh mana pemahaman siswa sebelum pengajaran. Berikan pembahasan terhadap materi-materi pelajaran yang tidak dimengerti oleh siswa.
- Evaluasi
Setelah pengajaran berakhir, sebaiknya guru menguji pemahaman siswa terhadap pengajaran yang baru saja diberikan, baik lisan maupun tulisan tergantung kondisi yang ada.
Jika jam belajar sudah berakhir, jangan lupa pulang.. jangan mentang-mentang serasa di rumah sendiri! :)) Akhiri dengan berdoa saja, lalu wassalam..! :-h
SEMOGA BERHASIL..! 🙂